Malaria, penyakit khas di Papua dan Afrika yang disebabkan oleh parasit Palsmodium, dan ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Gejala awal yang timbul menyerupai influenza, namun bila tidak diobati dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.
Saat ini ada tiga jenis obat penyakit malaria, yaitu cloroquin, piremetamin dan sulvadoxin. Dimana obat itu sudah tidak mempan untuk pengobatan malaria.
Tahun 2007 ada obat baru untuk malaria, yaitu Duocotexcin, mengandung dihidroartemisinin yang berfungsi untuk membunuh kuman dengan sangat cepat dan piperquin lebih lama bertahan dalam darah untuk menjaga agar tidak terjadi infeksi ulang.
Sejauh ini obat Duocotexcin belum terdistribusi ke seluruh Puskesmas dan klinik kesehatan di seluruh Timika, Papua. Obat ini hanya tersedia di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), Puskesmas Timika, Puskesmas SP 2, RS Waa-Banti dan Puskesmas Kwamki Lama. Jika ada pasien yang positif menderita malaria dapat menyerahkan hasil tes positif malaria ke tempat beradanya obat Duocotexcin untuk mendapatkan terapi malaria jika tidak mempan dengan obat lainnya.
Duocotexcin tidak diperjualbelikan karena masih diteliti dan saat ini obat tersebut sudah tidak beredar, sebagai gantinya yaitu Arterakine. Zat aktif dan khasiat obat ini sama, hanya berbeda nama dagang dan tersedia di Timika, Papua.
Arterakine untuk mengatasi malaria dapat diberikan dosis 4 x sehari selama 3 hari, dan memiliki efek samping diare. Arterakine dapat menyembuhkan malaria tropika dan tertiana.
18 Oktober 2011 tim peneliti di Afrika melaporkan hasil uji coba klinik fase III vaksin untuk melawan parasit Plasmodium falciparum yang disebut RTS,S/AS01 yang didanai oleh GalaxoSmithKline dan Malaria Vaccine Initiative PATH pada ribuan anak di Afrika. Hasilnya vaksin RTS,S/AS01 dapat melindungi penyakit malaria pada anak-anak di Afrika.
Sumber: Anonim, 2010, Duocotexcin Obat Malaria Terbaru, available at http://www.duocotexcin.org
Albert Schweitzer Hospital, Lambarene, Gabon, and Institute of Tropical Medicine, 2011, First Result of Phase 3 Trial of RTS,S/AS01 Malaria Vaccine in African Children, The New England Journal of Medicine, University of Tubingen, Germany.
Ini dapet dari mba yun waktu bikin mading PIO ๐