Serigala Jahil

“Nyam… Nyam… Nyam…” suara serigala terdengar keras. ” Nyam… Apakah ada makanan Anaya dan kawan-kawan di sini?” tanyanya.
“Ngga Ada, serigala jahil” jawab Anaya.

***

Diceritakan bahwa serigala suka menjaili anak yang tidak menurut kepada orangtua. Ada saja yang dilakukan serigala untuk membuat anak jengkel. Tapi ada baiknya, kejailan serigala membuat anak selalu berkata jujur.

Hiu dan Lumba

Ssstt, jangan berisik! Nanti terdengar oleh ikan hiu. Ikan Hiu bergigi tajam, besar dan bersuara menggelegar, mengagetkan siapapun yang bertemu dengannya.

Aku, adalah lumba-lumba yang memiliki wajah lucu. Semua orang menyukaiku dan aku atraksi di dalam air. Kata ibuku, aku harus tolong menolong dengan siapa pun. Tanpa membeda-bedakan.

Suatu hari aku terjebak oleh perangkap nelayan ilegal. Aku berteriak meminta tolong. Alhamdulillah, hiu itu menolongku. Aku pun teebebas dan merasa senang sekali.

***

Nabi Yunus Dan Ikan Nun

Umma, ikan Nun bagaimana?” tanya Anaya sebagai tanda ia ingin diceritakan kisah Nabi Yunus.

***

“Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka adzab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.” (QS. Yunus: 98)

Aku menceritakan padanya kisah Nabi Yunus yang masuk ke dalam perut ikan Nun. Bagaimana kok bisa Nabi Yunus masuk ke dalam perut ikan Nun? Apakah Nabi Yunus bersedih hati?

Nabi Yunus menaiki kapal dan meninggalkan Kota Ninawa. Saat di tengah perjalanan, kapal oleng hampir tenggelam. Nabi Yunus memutuskan untuk lompat ke laut sambil terus berdoa.

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, “Bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”–Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiyaa’: 87-88)

Dan hap. Ikan Nun yang sedang berenang menelan Nabi Yunus secara bulat-bulat. Nabi Yunus tetap berdoa, tetap sayang Allah apapun kondisinya. Hingga pada akhirnya, Nabi Yunus dikeluarkan oleh ikan Nun atas izin Allah.

Monster Gigi

“Anaya gak mau ada monster gigi di gigi Anaya, hiii, jijik.” Ucap Anaya saat bangun tidur. Entah baru mimpi atau tidak, Anaya melangkah mengambil sikat giginya. Setelah menggosok gigi sendiri dan merasa sudah bersih, Anaya mengecek gigiku apakah masih ada monster gigi atau tidak. 😀

***

Percakapan monster gigi (MG) dengan gigi (G).
G: “Hush, monster gigi, menjauhlah dari semua gigiku ini.”
MG: “Kenapa? Aku hanya ingin bermain di sini. Di sini banyak makanan kesukaanku!”
G: “Jangan monster gigi. Aku ini gigi, tidak seharusnya kamu berada di sini. Hush hush hush.”
MG : “Jangan ganggu aku, gigi. Aku mau di sini. Nyaman sekali di sini.”
G : “Anaya, tolong aku! Ada monster gigi di sini. Tolong sikat gigiku sampai bersih. Aku mohon, Anaya.”
MG : “Jangan Anaya, biarkan aku merusak gigi ini. Jangan sikat aku, Anaya.”
G : “Gigi harus selalu bersih, Anaya. Supaya selalu sehat harus rajin gosok aku. Setelah makan dan sebelum tidur.”

***

Anaya mulai menanyakan apakah gigi akan menangis dan bagaimana kondisi gigi jika tidak ia sikat.

Jari-Jari Tangan yang Bersih

Ibu jari.
Ibu jari berkata, “Halo Anaya, aku Ibu Jari.”

Jari telunjuk.
Jari telunjuk berkata, “Hai Anaya, namaku Jari Telunjuk.”

Jari Tengah.
Jari Tengah berkata, “Halo Anaya, namaku Jari Tengah. Jari Tengah yang panjang. Lihat aku, aku paling panjang dibanding jari yang lain.”

Jari Manis.
Jari Manis berkata,”Hai Anaya, aku Jari Manis. Aku biasanya memakai cincin di sini.”

Jari Kelingking
Jari Kelingking berkata, “Halo Anaya, aku Jari Kelingking. Aku adalah jari terkecil.”

Semua jari berkata, “Terima kasih Anaya, kamu sudah mencuci tangan kami sampai bersih.”
Anaya menjawab dengan senang, “Sama-sama.”

Kisah ini sangat efektif diceritakan kepada Anaya dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti. Sebelum makan dan setelah makan, tangan dicuci sampai bersih. Setelah bermain yang membuat tangan kotor, tangan dicuci supaya tangan bersih kembali.

Sekarang Anaya lebih mengerti jika tangan kotor dia mulai risih dan ingin segera mencucinya. Eh tapi, untuk urusan cuci mencuci, Anaya memang selalu maju paling depan. 😀

Cicak di Atap

Dulu setiap mengajak Anaya kecil mandi selalu dengan jurus jitu, panggil cicak. Cicak di manakah kamu? Anaya mau mandi nih. Sekarang kalau melihat cicak bukan lagi sebagai jurus jitu tetapi sebagai senjata Anaya untuk tidak mandi. Ngga mau mandi, ada cicak di situ, Anaya takut cicak, ucapnya.

Berbicara mengenai takut cicak, aku jadi memiliki bahan dongeng untuk Anaya. Cicak di Atap adalah judul dongeng yang akan aku ceritakan untuknya. Anaya mulai menyimak apa yang aku ceritakan dengan antusias. Seperti ini ceritanya.

CICAK DI ATAP

“Cacak cacak maa cacak maa,” terdengar suara adik

More

Salah berdongeng ?

Dua kali di waktu yang berbeda aku menceritakan burung hantu dan kelelawar kepada Anaya. Burung hantu dan kelelawar terbangun dan beraktivitas pada malam hari dan beristirahat/tidur pada siang hari. Apa yang mereka lakukan saat malam hari?

“Terus Umma?
“Pada siang hari mereka mulai mengantuk dan tertidur di rumah masing-masing. Kan aktivitas mereka di malam hari, Anaya.”
“Terus cicak?” tanyanya.
“Cicak tidak berisik Anaya, tidak mengganggu burung hantu dan kelelawar yang sedang tidur. Mereka saling menyayangi, menolong dan menghormati.” jawabku. Anaya mungkin teringat suara cicak. 😀 “Karena ini sudah malam, waktunya Anaya bobo sama Umma, tidak apa-apa burung hantu dan kelelawar pergi bermain. Anaya gantian Bobo, istirahat. Ok?”.

Dua kali bercerita, dua kali pula berhasil mengajak Anaya tidur karena sudah malam. Iya, aku bercerita burung hantu dan kelelawar pada saat Anaya tidak mau tidur. Hehehe. Maksudnya untuk memberi tahu kalau Anaya tidur pada malam hari dan terjaga pada siang Hari. Bukan terbalik seperti burung hantu dan kelelawar.

Tapi…

Sepulang kerja shift sore, Mba Siti bercerita bahwa Anaya melihat ada burung hantu di kamar dan burung hantunya tidak tidur. 😦 Anaya tidak mau tidur di kamar karena merasa burung hantu khayalam tersebut sedang melihat ke arahnya.

Dududu.

Salah berdongeng kah? Mungkin aku harus lebih hati-hati dalam mengambil contoh kehidupan sehari-hari untuk dijadikan dongeng.